"Sesungguhnya kami selalu mencium bau harum minyak misik dari tubuhmu. Kalau boleh tahu, apa sebenarnya penyebab anda selalu memakai minyak misik setiap saat?", kata seseorang kepada Abu Bakar Al-Miski lalu dijawabnya,"Demi Allah, sungguh aku tidak memakai minyak misik sejak bertahun-tahun lamanya. Namun, aku akan cerita penyebab tubuhku selalu mengeluarkan bau harum minyak misik. Dahulu pernah ada seorang wanita tidak berakhlak menipu dan memperdayaku sehingga ia mampu memaksaku masuk ke rumahnya.
Setelah itu, tiba-tiba ia menutup semua pintu rumahnya dan berusaha menggoda serta merayuku. Pada waktu itu aku sangat bingung sekali. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan supaya aku boleh keluar dari rumahnya. Sehingga akhirnya aku mendapatkan penyelesaian yang kufikir agak keterlaluan. Aku berkata kepadanya, <em>'Aku ingin pergi sebentar ke tandas untuk bersuci.'</em> Lalu, wanita itu memanggil pembantunya dan memerintahkannya untuk mengantarkanku ke tandas.
Setelah sampai di tandas, aku mengambil kotoran dan melumurkannya ke seluruh tubuhku. Lalu aku kembali kepadanya dalam keadaan seluruh tubuhku penuh dengan kotoran. Ketika melihatku dalam keadaan seperti itu, ia sangat keliru sekali. Seketika itu juga ia memanggil pembantunya untuk mengeluarkan aku dari rumahnya. Lalu aku pun pulang ke rumah dan membersihkan seluruh tubuhku yang penuh dengan kotoran.
Pada malam harinya, ketika sedang tidur aku bermimpi melihat seseorang berkata kepadaku, <em>'Abu Bakar, kamu telah melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan orang selainmu. Mulai sekarang Aku akan menjadikan tubuhmu selalu harum di dunia dan akhirat.'</em> Begitulah mulai saat itu tubuhku selalu mengeluarkan bau harum minyak misik dan hal itu masih berlanjut sampai sekarang." (*)
Subhanallah, harapnya masih ramai lelaki yang beriman seperti lelaki yang bergelar al-Miski tersebut. Betapa ramainya manusia yang telah luntur imannya dan hidup bertuhankan nafsu sehinggakan anak, saudara sendiri atau anak saudara pun boleh menjadi mangsa mereka yang bernafsu binatang ini. Ada yang sanggup mengambil kesempatan di atas kesempitan hidup orang lain seolah-olah tiada lagi jalan lain untuk mendapatkan sumber rezeki melainkan dengan menjual kehormatan diri.
Setiap manusia itu pasti diuji, moga Allah melindungi dan memelihara kita daripada ujian nafsu yang haram dan dicela Allah...amin.
(*) Ibnul Jauzi, Al-Mawa'idz wa Al Majalis, hlm 224.
0 comments:
Post a Comment